KETIKA BERNEGARA MENJALANKAN HAKNYA


KETIKA BERNEGARA MENJALANKAN HAKNYA



Hari ini santai mas, saya kirim jemputan kerumah jam 14 ? sebuah WA yang saya hanya jawab, siap!! Maka dalam waktu 60 menit kemudian tibalah saya si wilayah “terbatas dan terlarang”.

Dalam diskusi panjang penuh dengan candaan walaupun serius ciri khasnya, tanpa terasa jam menunjukan pukul 16 an dimana sang tuan rumah mengatakan, kok saya lapar ya? Mas Bossman bagaimana? Yang saya jawab cepat, lapar lah hahaha

Lalu, dua orang di panggilnya dan dia berkata, saya ingin bakmi GM, 2, pak mardigu 1. Yang di jawab, maaf posisinya agak jauh, izin!!

Suasana hening sejenak, kemudian dia masih di tempat duduknya menangadahkan wajahnya hanya dengan tatapan mata dalam, yang kemudian dengan nada pelan dia melanjutkan perintahnya dengan pernyataan darinya, dan saya suka kuahnya masih hangat!!

Siyaaap. Itu saja satu kata yang keluar kemudian dari 2 orang yang berdiri dengan sikap sempurna. Yang ternyata kurang dari 20 menit kamipun di hidangkan apa yang di perintahkan tadi.

Saya dalam hati berkata, ngak ada kenikmatan selain kenikmatan berkuasa dan berdaulat itu ya rupanya.

Berhadapan dengan orang yang hanya 1 level di bawah penguasa sebuah negara, ternyata secara internal di organisasinya mereka orang yang bukan hanya di hormati, tetapi kata katanya adalah perintah, batuknya adalah kode, jalannya adalah ajakan, telunjuknya adalah arah, genggamannya adalah masa depan.

Sahabat saya ini saya kenal lama, dulu seragamnya terang sekarang ngak jelas, apa ya? Ehmm abu abu atau hitam kali ya. Organisasinya banyak di takuti orang yang berfikiran negatif buat NKRI itu saja pastinya.

Dia memimpin sekelompok pasukan super elit dan shadow. Kecil, tepilih dan sangar. Diskusi kemarin adalah membahas pertanyaan mendasar yang saya berikan kepadanya. Dimana dia mengundang saya khusus berdiskusi hal itu.

Tinggi mana HUMAN RIGHT dengan NATION RIGHT? Tinggi mana hak asasi manusia dengan hak asasi negara untuk bisa hidup utuh dan langgeng?!.

Misalnya beberapa orang teroris membom yang membunuh 200 orang saudara sebangsa dan setanah air, namun otaknya teroris yang membela agama tertentu, agama yang mengkalim surga adalah milik mereka boleh membunuh sesama saudaranya.

Kemudian ketika orang itu di tangkap, beserta kaki tangan dan organisasinya, ada 25 orang. Ketika mau di jatuhi hukuman mati, maka sekelompok pembelanya berbungkus agama menyatakan hukuman mati tersebut melanggar HAM?!!!!

Sementara dalam pelaksanaan keadilan, manusia berhati bengis teroris berbungkus agama tadi telah membunuh 200 manusia tak berdosa. Dimana di doktrin otaknya yang 200 orang itu akan syahid juga masuk syurga? Jadi dia sang pelaku dan perancang tindakan membunuh tadi TIDAK MERASA BERDOSA dan pendukungnya juga merasa melaksanakan PERINTAH TUHAN.

Atas nama HAM hak asasi manusia mereka berlindung. Maka bagi saya dan ini saya katakan ke beliau, mereka melanggar 2 hal, human right dan nation right, maka jawab hukumannya, MATI!!!.

Ada hal yang pasti kita PEGANG ERAT-ERAT di dalam bernegara adalah jangan pernah ubah pondasi bernegara yaitu, nation right, nation interest dan survival of the nation. Ini diatas segalanya didalam bernegara.

Dan dalam pelaksanaannya ada 7 pilar, ipoleksosbudhankam, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

Jadi sesuai undang undang, presiden bekerja di bantu para menteri, maka pecah 7 saja kementrian dengan masing masing terdiri dari 4 alias hanya 28 departemen, kelar sudah bernegaranya. Gak usah buanyak banyak, sederhana. Namun ya ngak sesederhana sekarang juga pakai MMT satu menteri doang, jabatannya ad hoc lagi, apa apa dia 4L. Ya ngak sesederhana itulah.

Rumitin dikit ben ketok pinter bernegaranya.

Balik lagi atas nama nation right, saya mengatakan kepadanya, kalau saya nih mengelola negara maka saya akan hidupkan lagi KOPKAMTIB dulu yang pegang laksamana sudomo.

Tugasnya meng- enforce keamanan dan ketertiban. Jadi, cek list kejahatan pertama tama, siapa saja yang melakukan kejahatanan 3 kali atau lebih untuk hal yang sama, tembak mati. Misalmnya maling motor, ketangkep, keluar maling lagi, ketangkep, keluar maling motor lagi, ya sudah cari, eksekusi!!

Siapa saja, memperkosa lebih dari sekali, tembak mati!!! Bandar narkoba, ketangkap di atas dua kali melakukan hal yang sama, tembak mati.

Apa yang dilakukan duterte itu adalah tindakan dirinya atas nama nation right, dan dia berhasil menurunkan angak pemakai narkoba hingga 90% dan menurunkan tindakan kriminal di philipina hingga tinggal 30%. Tegas, kejam, terarah. Itu baru pemimpin!!!

Siapa organsisi resmi negara yang akan menjalankan? ya organisasi ini, demikian jawaban singkat saya kepadanya. Lapor gih, ke RI 1 dan jajaran yang berkepentingan, kriminal di indonesia harus di selesaikan secara adat. Secara nation right. Tak perlu semuanya di eksekusi, efek jera pasti di dapat, berhamburan mereka pasti lari ketakutan sisanya. #peace (BossMan MW)

2 komentar:

  1. Balik lagi atas nama nation right, saya mengatakan kepadanya, kalau saya nih mengelola negara maka saya akan hidupkan lagi KOPKAMTIB dulu yang pegang laksamana sudomo.

    BalasHapus

Terimakasih.

KETIKA BERNEGARA MENJALANKAN HAKNYA

KETIKA BERNEGARA MENJALANKAN HAKNYA Hari ini santai mas, saya kirim jemputan kerumah jam 14 ? sebuah WA yang saya hanya jawab, siap!! Maka d...